Masalah dan Solusi Pembelajaran di Masa Pandemi

- Editor

Jumat, 2 April 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pemerintah telah mengambil kebijakan terkait pendidikan selama pandemi Covid-19. Salah satunya adalah dengan diterbitkannya surat edaran nomor 15 Tahun 2020 tentang pedoman penyelenggaraan belajar dari rumah. Surat edaran tersebut dikeluarkan untuk memperkuat surat edaran Mendikbud sebelumnya yaitu surat edaran Mendikbud nomor 4 tahun 2020 tentang pelaksanaan pendidikan dalam masa darurat Covid-19.

Adapun tujuan utama pelaksanaan belajar dari rumah adalah untuk memenuhi hak peserta didik untuk mendapat layanan pendidikan selama darurat Covid-19. Selama pandemi Covid-19, semua harus mengikuti protokol kesehatan dalam upaya memutus rantai penyebarannya. Salah satunya yaitu menjaga jarak dan menghindari kerumunan. Hal tersebut menyebabkan tidak bisa dilaksanakannya PBM tatap muka di sekolah seperti biasa pada saat situasi normal.

Agar siswa tetap memperoleh layanan pendidikan, maka belajar dari rumah mulai dijalankan. Kebijakan tersebut tentu bisa dipahami dan diterima. Mengingat keselamatan semua warga sekolah secara lahir batin menjadi tujuan utama. Sehingga siswa belajar dari rumah selama pandemi Covid-19. Guru juga diharapkan mengikuti protokol kesehatan ketika mengajar. Sehingga guru diharapkan mengajar dari rumah, namun ada juga dari sekolah. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan secara online maupun offline.

Pelaksanaan pembelajaran online maupun offline masing-masing tentu terdapat kendala yang berbeda-beda. Kendala tersebut tergantung keadaan siswa dan daerah masing-masing. 

Kendala tersebut juga saya alami langsung. Saya selaku guru kelas 6, yang merupakan kelas tertinggi di SD yang memungkinkan lebih siap dilaksanakan PBM online dibandingkan dengan kelas rendah. Langkah awal yang saya ambil adalah mendata fasilitas pendukung pelaksanaan PBM online. Karena media atau sarana untuk pelaksanaan PBM online sangat penting agar pembelajaran online bisa lancar. Hasil dari pendataan yang saya lakukan, semua siswa di rumah ada HP. Namun rata-rata HP yang digunakan adalah kepemilikan bersama. Artinya digunakan bersama kakak atau adiknya. Sebagian siswa juga menggunakan HP milik orang tuanya.

Hal tersebut menjadi masalah ketika ingin melaksanakan pembelajaran secara online pagi hari. Karena pagi hari orang tua masih aktif bekerja, dan HP-nya pasti dibawa. Hal tersebut menyebabkan siswa tidak bisa mengikuti pembelajaran online pada pagi hari. 

PBM online secara daring dapat memanfaatkan Google Meeting, Google Classroom, atau dan diskusi di grup WhatsApp. Semua bisa digunakan dengan memanfaatkan kuota belajar dari pemerintah. Namun pemanfaatan aplikasi-aplikasi online seperti Google Meeting dan Google Classroom kurang maksimal.

Siswa mulai jenuh dengan pembelajaran online. Selain pembelajaran yang monoton, juga kendala utamanya adalah gangguan sinyal atau jaringan internet yang tidak stabil. Hal itu menyebabkan pelaksanaan PBM online menjadi kurang efektif. Sehingga media utama yang paling sering digunakan adalah diskusi kelas melalui  WhatsApp. 

Pagi hari diskusi dilaksanakan secara singkat. Mengingat kurikulum khusus memberikan keluwesan dalam penyampaian materi, yaitu mengutamakan materi-materi yang esensial. Selanjutnya siswa mengerjakan tugas sesuai dengan pembelajaran. 

Bagi siswa yang HP-nya dibawa oleh orang tua tetap bisa mendapat informasi yang sama, karena semua masih terekam di grup WhatsApp. Sehingga ketika orang tua pulang kerja, HP bisa dimanfaatkan dan semua pesan bisa dibaca kembali. Untuk pengerjaan tugas di rumah harus diawasi dan didampingi oleh orang tua.

Akhirnya pembelajaran yang saya lakukan yaitu secara kombinasi online dan offline. Meskipun demikian, tentu pelaksanaanya masih kurang maksimal dibandingkan dengan PBM tatap muka seperti biasa. Sehingga berbagai upaya, saya lakukan agar PBM secara online maupun offline dapat berjalan secara efektif dan menyenangkan. 

Langkah pertama yang saya lakukan dalam meningkatkan kompetensi dalam pemanfaatan aplikasi dan media online pada PBM. Kemudian saya mencari informasi dan mengikuti berbagai diklat pendidikan dan workshop yang relevan, baik yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan maupun oleh organisasi-organisasi profesi lainnya. Sehingga hal itu dapat menambah informasi, wawasan, dan keterampilan dalam pemanfaatan media online. 

Semua diklat yang saya ikuti dilaksanakan atas izin atasan langsung di luar jam efektif. Dan semua dilaksanakan secara online.

Sudah menjadi tuntutan bagi guru, terlebih saat pandemi Covid-19 saat ini, bahwa IT menjadi hal yang sangat penting. Karena sudah tentu dalam pelaksanaan kegiatan yang serba online, tidak lepas dari pemanfaatan IT. Maka dengan berbekal informasi, ilmu, dan keterampilan yang diperoleh dari berbagai diklat, saya kemudian mencoba untuk berinovasi dalam pelaksanaan BDR.

Beberapa diklat yang pernah saya ikuti seperti pemanfaatan Google Meet, Google Classroom dan integrasinya dengan aplikasi-aplikasi pembelajaran lain seperti Quizizz dan lainnya. Saya  juga mengikuti beberapa diklat dalam pembuatan media belajar online, mengingat pembelajaran akan menjadi lebih menarik dan menyenangkan apabila media yang digunakan juga menarik dan efektif.

Beberapa diklat pembuatan media belajar online yang sempat saya ikuti yaitu :

  • Diklat pembuatan video pembelajaran dengan pemanfaatan Power Point dan aplikasi Kinemaster. Hasil diklat ini sangat bermanfaat dalam menunjang pelaksanaan BDR. Karena materi dalam bentuk video pembelajaran sangat efektif, dan bisa dibuka oleh siswa sesuai kebutuhan. Namun untuk bisa membukanya memang dibutuhkan kuota internet jika video dikirim secara online.
  • Diklat pemanfaatan Google Form untuk membuat evaluasi/soal online. Materi ini sangat bermanfaat dalam menunjang pelaksanaan BDR yaitu evaluasi secara online. Namun soal online pada Google Form hanya bisa dibuka jika internet stabil dan siswa harus punya kuota internet.
  • Diklat pembuatan Lembar kerja peserta didik ( LKPD) digital. Di  dalamnya memuat materi berupa teks, video pembelajaran, gambar-gambar, soal online. Ini sangat menarik bagi siswa sebagai media belajar.
  • Diklat membuat e-book, yaitu buku digital yang dibuat oleh guru kemudian link e-book dikirim ke grup WhatsApp. Siswa kemudian membuka dan membaca materi pada e-book tersebut. 
  • Diklat pembuatan media belajar menggunakan link. Semua materi dalam bentuk teks, video pembelajaran, soal online bisa dimuat dalam satu link. Sehingga dengan membuka satu link, siswa mendapat semua bentuk media belajar online. Namun semua itu membutuhkan kuota internet untuk bisa membuka link materi.

Itu adalah beberapa materi diklat pendidikan yang berbasis IT yang hasilnya sangat bermanfaat dalam menunjang pelaksanaan BDR. Saya selalu mencoba untuk melaksanakan tindak lanjut dari hasil diklat dalam upaya meningkatkan minat belajar siswa. Karena guru harus kreatif dan inovatif mengemas pembelajaran selama BDR agar PBM berjalan efektif dan menyenangkan, sehingga hasil belajar semakin baik.

Berbagai bentuk pembelajaran dapat dilaksanakan selama masa pandemi Covid-19. Pembelajaran yang inovatif dengan berbagai media yang inovatif hasil kreatifitas guru telah mampu meningkatkan minat belajar siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari media belajar yang inovatif dan relevan sangat menarik bagi siswa. Sehingga pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Jika siswa senang dan bersemangat mengikuti pembelajaran, tentu hasil belajar makin baik. Jadi berinovasi pada pembelajaran di masa pandemi sangat diperlukan. Karena terbukti berbagai inovasi pembelajaran yang dibuat dapat meningkatkan minat belajar siswa.

Penulis: I Gede Sujana, Guru Kelas 6 SD Negeri 6 Tianyar

Berita Terkait

Memaksimalkan ChatGPT untuk Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka
Dampak Positif Kecerdasan Buatan untuk Pendidikan di Indonesia 
Menggali Potensi Kecerdasan Buatan dan Etika Penerapannya di Dunia Pendidikan
Kecerdasan Buatan yang Mengguncang Dunia Pendidikan
Geogebra Media Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan
Apakah  Sosok Guru Akan Tergantikan oleh Teknologi AI? 
Kehadiran ChatGPT dalam Dunia Pendidikan, Bagai  Pedang Bermata Dua
Keajaiban Kecerdasan Buatan (AI) yang Mampu Merevolusi Dunia Pendidikan
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 20 Februari 2024 - 10:35 WIB

Memaksimalkan ChatGPT untuk Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka

Senin, 19 Februari 2024 - 15:20 WIB

Dampak Positif Kecerdasan Buatan untuk Pendidikan di Indonesia 

Jumat, 16 Februari 2024 - 09:32 WIB

Menggali Potensi Kecerdasan Buatan dan Etika Penerapannya di Dunia Pendidikan

Selasa, 13 Februari 2024 - 10:50 WIB

Kecerdasan Buatan yang Mengguncang Dunia Pendidikan

Selasa, 6 Februari 2024 - 10:35 WIB

Geogebra Media Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan

Senin, 5 Februari 2024 - 10:27 WIB

Apakah  Sosok Guru Akan Tergantikan oleh Teknologi AI? 

Sabtu, 3 Februari 2024 - 15:55 WIB

Kehadiran ChatGPT dalam Dunia Pendidikan, Bagai  Pedang Bermata Dua

Sabtu, 3 Februari 2024 - 15:20 WIB

Keajaiban Kecerdasan Buatan (AI) yang Mampu Merevolusi Dunia Pendidikan

Berita Terbaru