Abdul Mu’ti yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah tengah menjadi perbincangan hangat terkhusus dalam dunia pendidikan Indonesia, mengenai statmennya berkaitan dengan deep learning, yang nyatanya deep learning bukan pengganti kurikulum merdeka.
Untuk mengetahui informasi ini secara lebih lengkap simak artikel ini hingga selesai.
Deep Learning Bukan Pengganti Kurikulum Merdeka
Abdul Mu’ti mengungkapkan gagasannya bahwa akan menerapkan pendekatan pembelajaran mendalam atau Deep Learning untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Bukan sebagai pengganti kurikulum merdeka yang saat ini sedang diimplementasikan yang merupakan gagasan Mendikbudristek sebelumnya yaitu Nadiem Makarim.
Namun yang terjadi di media, bahwa statmen ini dianggap bahwa menteri Mu’ti akan mengganti Kurikulum merdeka menjadi Deep Learning.
Menurut keterangan Menteri Mu’ti , bahwa kajian yang saat ini sedang dilakukan adalah menyangkut pendekatan pendidikan, termasuk deep learning, bukan perubahan struktural pada kurikulum.
Hingga saat ini wacana tentang perubahan kurikulum belum ada keputusan resmi, untuk menggantikan kurikulum yang saat ini diterapkan yaitu Kurikulum Merdeka atau Kurikulum Nasional.
”Deep learning itu bukan kurikulum. Itu pendekatan belajar,” kata Mu’ti saat audiensi dengan sastrawan di Jakarta, Jumat (8/11/2024).
Jadi jelas sekali, bahwa Deep Learning bukan akan menggantikan Kurikulum Merdeka melainkan pendekatan ini bisa menjadi alternatif untuk mendukung kurikulum merdeka.
Isu Perubahan Kurikulum
Terkait isu perubahan kurikulum, Mendikdasmen Abdul Mu’ti menegaskan bahwa dirinya bersama kementerian masih dalam proses menampung aspirasi dari berbagai pemangku kepentingan di bidang pendidikan dasar dan menengah.
Halaman selanjutnya,
Setelah itu, dia akan meramu kebijakan..
Halaman : 1 2 Selanjutnya