Kepercayaan Diri Anak Sangat Penting untuk Mencapai Hidup Bahagia dan Sukses

- Editor

Jumat, 29 Juli 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh Sunendro, S.Pd.

Guru di SMK Negeri 1 Petarukan, Pemalang.

 

 

Impian setiap orang tua terhadap anak-anaknya adalah agar tumbuh menjadi orang dewasa yang bahagia dan sukses di masa yang akan datang. Dan kita tentu saja tahu, bahwa memiliki nilai akademis yang bagus bukanlah jaminan untuk itu.

Di dunia ini banyak orang pandai dengan kaulifikasi akademis yang bagus tapi gagal dalam hidup hanya karena kurang yakin dan tidak percaya diri untuk mengejar mimpi dan mengatasi tantangan. Padahal untuk mencapai kesuksesan diperlukan kepercayaan diri yang tinggi. Dan hal tersebut hanya akan datang dari tingkat penghargaan diri yang tinggi pada diri sendiri. 

Oleh sebab itu, orang tua perlu selalu menekankan bahwa penghargaan diri adalah pondasi yang sesungguhnya untuk membangun keberhasilan di masa depan. 

Sayang sekali jika saat ini masih ditemukan kenyataan banyak anak yang memiliki rasa penghargaan diri yang rendah di tengah masyarakat kita. Fakta yang menyedihkan tersebut banyak terjadi pada anak-anak di sekitar kita, bahkan mungkin pada anak kita sendiri. Mereka sebenarnya memiliki pengetahuan dan semangat berbagi yang tinggi, tetapi kurang pada sisi penghargaan diri untuk melangkah maju. Maka, jika menginginkan anak sukses, mereka harus dibekali dengan alat penting untuk sukses; yaitu memupuk penghargaan diri yang tinggi pada diri sendiri.

Penghargaan diri adalah suatu perasaan yang nantinya dapat memikat dan cakap dalam mengerjakan suatu hal. Anak-anak yang merasa nyaman tentang dirinya akan menghasilkan sebuah karya yang bagus dan memuaskan. Sedangkan penghargaan diri yang rendah, secara ekstrem dapat merusak kemampuan anak untuk meraih kesuksesan di masa sekarang dan di masa yang akan datang. 

Anak-anak dengan penghargaan diri yang rendah cenderung menunjukkan perilaku yang kurang baik. Misalnya, tidak berani menetapkan tujuan hidupnya karena takut gagal, pendiam dan takut berperan  aktif di lingkungan sekitar, mudah terpengaruh teman dan membutuhkan pengakuan orang lain, berkecenderungan sangat sensitif dan defensif, tidak merasa nyaman dengan dirinya sendiri, mengalami ketidakpedulian dan acuh tak acuh karena merasa tidak punya harapan, dan berkecenderungan mengganggu dan merendahkan orang lain . 

Adapun anak dengan penghargaan diri yang tinggi, akan selalu merasa dicintai, diterima, dipercaya dan diakui oleh lingkungannya. Mereka memiliki keyakinan dan sikap “Saya pasti bisa” karena memang mereka memiliki kepercayaan diri bahwa mereka bisa melakukan apa pun yang mereka pikirkan dengan baik. 

Dan anak-anak dengan penghargaan diri yang tinggi cenderung memperlihatkan perilaku positif. Misalnya, anak akan menetapkan standar tinggi untuk dirinya karena percaya mereka layak mendapatkan yang terbaik dalam hidup, anak akan berani berpartisipasi dan berbicara, mereka berani membuat kesalahan dan berani mengatasi penolakan, anak akan berpikir bebas tanpa terganggu tekanan dari teman sebaya, anak akan memberi dorongan dan membantu orang lain serta bersikap toleran.   

Dengan melihat kenyataan tersebut, kita sebagai orang tua atau pendidik harus bisa mengarahkan anak-anak kita untuk belajar dengan metode belajar yang tepat. Bukan hanya menguasai ilmu pengetahuan saja, namun harus mampu menimbulkan kepercayaan diri dalam diri mereka sendiri. Sebab, dua hal tersebut menjadi kunci meraih kesuksesan dan kebahagiaan yang sebenarnya. (*)

 

Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!

Editor: Moh. Haris Suhud, S.S.

Berita Terkait

Memaksimalkan ChatGPT untuk Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka
Dampak Positif Kecerdasan Buatan untuk Pendidikan di Indonesia 
Menggali Potensi Kecerdasan Buatan dan Etika Penerapannya di Dunia Pendidikan
Kecerdasan Buatan yang Mengguncang Dunia Pendidikan
Geogebra Media Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan
Apakah  Sosok Guru Akan Tergantikan oleh Teknologi AI? 
Kehadiran ChatGPT dalam Dunia Pendidikan, Bagai  Pedang Bermata Dua
Keajaiban Kecerdasan Buatan (AI) yang Mampu Merevolusi Dunia Pendidikan
Berita ini 8 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 20 Februari 2024 - 10:35 WIB

Memaksimalkan ChatGPT untuk Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka

Senin, 19 Februari 2024 - 15:20 WIB

Dampak Positif Kecerdasan Buatan untuk Pendidikan di Indonesia 

Jumat, 16 Februari 2024 - 09:32 WIB

Menggali Potensi Kecerdasan Buatan dan Etika Penerapannya di Dunia Pendidikan

Selasa, 13 Februari 2024 - 10:50 WIB

Kecerdasan Buatan yang Mengguncang Dunia Pendidikan

Selasa, 6 Februari 2024 - 10:35 WIB

Geogebra Media Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan

Senin, 5 Februari 2024 - 10:27 WIB

Apakah  Sosok Guru Akan Tergantikan oleh Teknologi AI? 

Sabtu, 3 Februari 2024 - 15:55 WIB

Kehadiran ChatGPT dalam Dunia Pendidikan, Bagai  Pedang Bermata Dua

Sabtu, 3 Februari 2024 - 15:20 WIB

Keajaiban Kecerdasan Buatan (AI) yang Mampu Merevolusi Dunia Pendidikan

Berita Terbaru