Kurikulum prototipe yang rencananya diberlakukan pada tahun 2022 ini memiliki karakteristik utama yang bisa mendukung pemulihan pembelajaran pasca pandemi. Hal ini disebut sebagai pemulihan karena kurikulum prototipe lahir karena penyempurnaan K13 yang sempat banyak diubah oleh kurikulum darurat. Maka dari itu lahirlah sebuah kurikulum baru yang rencananya akan dievaluasi nanti di tahun 2024 namun sudah mulai diterapkan sejak 2022.
Sebagaimana kita ketahui bahwa K13 hanya bisa digunakan sampai 2020 awal saja. Setelah mengalami pandemi tentunya ada banyak proses dan sistem yang tidak bisa berjalan. Maka dari itu 2020 hingga 2021 sekolah di Indonesia sudah menggunakan K13 yang disederhanakan karena ada beberapa yang perlu disesuaikan dengan kondisi. Lalu untuk selanjutnya berencana akan menggunakan kurikulum baru yang masih disebut prototipe.
Tetapi pada masa dari 2022-2024 ini tidak akan diterapkan semua kepada seluruh sekolah untuk menggunakan kurikulum prototipe ini. Pada masa pemulihan ini akan ada sekolah yang menggunakan K13 jika masih memungkinkan, atau kurikulum darurat bagi sekolah yang masih belum bisa memenuhi beberapa sarana prasana untuk kurikulum prototipe ini. hal tersebut karena kurikulum prototipe memiliki karakteristik utamanya tersendiri.
Karakteristik Utama Kurikulum Prototipe
Berikut karakteristik kurikulum prototipe:
- Pembelajaran berbasis projek
Pembelajaran berbasis projek ini bertujuan untuk pengembangan soft skills dan karakter. Aspek yang ada dalam pembelajaran ini adalah iman, taqwa, akhlak mulia, gotong royong, kebhinekaan global, kemandirian, nalar kritis, dan kreatifitas. Seluruh aspek ini akan menyertai di setiap pembelajaran projek dalam kurikulum prototipe 2022.
- Fokus pada materi esensial
Pembelajaran yang dilakukan akan berfokus pada materi esensial. Jadi banyak waktu yang akan dipersiapkan untuk siswa agar bisa mengeksplorasi lebih dalam lagi terkait kompetensi dasar seperti literiasi dan numerasi.
- Fleksibilitas
Fleksibilitas di sini merupakan keuntungan bagi guru yang mengajar. Guru dapat mengajar sesuai dengan kemampuan siswa dan bisa dikombinasikan dengan muatan lokal yang ada dalam sekolahnya. Guru bisa menyesuaikan konteks pembelajarannya dengan kondisi dan lingkungan di sekitarnya.
Kurikulum Prototipe Sebagai Pemulihan Pembelajaran Sebelumnya
Ada tiga ciri dari kurikulum prototipe ini yang membuktikan bahwa diberlakukan untuk pemulihan pembelajaran karena pandemi. Pertama orientasi holistik, kedua pembelajaran berbasis kompetensi, dan ketiga kontekstualisasi dan personalisasi.
Orientasi holistik adalah kurikulum yang dirancang untuk bisa pengembangan murid secara holistik. Aspek yang meliputi orientasi holistik ini adalah kecakapan akademis dan non akademis, lalu kompetensi sosial, kognitif, emosional, spritiual.
Kedua pembelajaran kompetensi ini merupakan pembelajaran yang materinya berdasarkan materi terntentu. Lalu terakhir tentang kontek kontekstualisasi dan personalisasi adalah kurikulumnya ini bisa disesuaikan berdasarkan kebutuhan siswa dan lingkungan sekolah.
Jangan lewatkan diklat “Desain Pembelajaran Kurikulum Paradigma Baru 2022”. Lakukan pendaftaran melalui link di bawah ini atau klik pada poster.
Narahubung :
0815487219753 (Idha)
085161610200 (Lidiyah)