Konsep pengelolaan desain lingkungan belajar untuk anak usia dini sangatlah berbeda dengan sekolah menengah ataupu sekolah dasar. Pada masa pandemi covid-19 mengakibatkan terjadinya kebiasaan baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya termasuk juga dalam dunia pendidikan.
Pada dunia pendidikan pola kebiasaan baru tersebut berdampak pada pengelolaan desain lingkungan belajar khususnya pengelolaan desain lingkungan belajar pada pendidikan anak usia dini. Penegelolaan desain lingkungan pada anak usia dini pada masa pandemi ini kurang diperhatikan karena proses pembelajaran dilakukan secara campuran daring dan luring.
Suasana belajar yang kondusif dapat mempengaruhi proses pembelajaran anak sehingga akan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Pada masa anak-anak usia dini merupakan masa penting untuk membentuk generasi bangsa yang berkualitas dan berkompeten untuk menghadapi tantangan pada era globalisasi ini. Salah satu upaya untuk membentuk generasi yang berkualitas sejak dini adalah dengan menerapkan desain lingkungan belajar yang tepat supaya proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan kondusif sehingga proses belajar siswa menjadi lebih optimal.
Proses implementasi dan optimalisasi dalam peneyelenggaraan pendidikan pada semua jenjang membutuhkan perencanaan yang baik termasuk lingkungan belajar karena lingkungan merupakan suatu hal utama yang mempengaruhi perkembangan anak. Oleh karena itu lingkungan belajar yang diterapkan pada anak usia dini harus di perhatikan baik lingkungan internal maupun eksternal.
Baca juga : 4 Cara Mengatasi Stres Belajar di Era Pandemi Covid-19 pada Peserta Didik
Konsep pengelolaan desain lingkungan belajar pada anak usia dini
Desain lingkungan belajar merupakan sebuah penataan fisik lingkungan belajar baik lingkungan internal (dalam ruangan) maupun lingkungan eksternal ( luar ruangan). Penataan ruangan tersebut meliputi bentuk, ukuran ruangan, pola lantai, warna dinding, hiasan ruangan, ukuran meja dan kursi, bentuk, ukuran, jumlah serta bahan alat-alat bermain dan sebagainya. Guru pendidikan anak usia dini harus mengenali karakter desain lingkungan belajar PAUD sesuai dengan dunia fantasi anak-anak, karena dunia fantasi tersebut dapat mempengaruhi perkembangan kognitif, emosi, sosial, bahasa, seni, keterampilan, emosi,
Konsep desain lingkungan belajar PAUD yang didasarkan pada landasan filosofis sangat dibutuhkan dalam penataan ruang, fungsi lahan, letak bangunan, desain hiasan, serta berbagai fasilitas indoor dan outdoor.
Lingkungan belajar Internal (Indoor)
Lingkungan merupakan sesuatu yang sangat berpengaruh dalam perkembangan anak usia dini karena pada masa ini anak sangat sensitif terhadap kejadian atau seusatu di sekitarnya. Oleh karena itu penataan lingkungan belajar anak perlu diperhatikan dan direncanakan secara matang salah satunya dengan menyediakan fasilitas atau objek sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan anak. Dengan desain lingkungan belajar yang tepat serta didukung dengan perencanaan yang baik maka proses serta hasil belajar anak dapat tercapai dengan optimal.
Lingkungan belajar internal merupakan sumber belajar yang berada di dalam ruangan. Fasilistas lingkungan belajar intenal disediakan oleh sekolah yang meliputi ruang kelas, perpustakaan, laboratorium dan sebagainya.
Lingkungan belajar internal dapat dikelola dengan pengaturan waktu, tempat serta suasana belajar di dalam kelas. Dalam penataan lingkungan belajar internal ini aspek yang harus diperhatikan meliputi:
- Kelompok usia bermain anak
- Jumlah siswa, kebutuhan anak, serta fasilitas pendukung belajar dan bermain anak.
- Jumlah waktu belajar anak
- Kegiatan anak
- Penataan ruangan secara menyeluruh yang meliputi area bermain serta pembagian ruangan untuk berbagai macam kelompok bermain baik individu, kelompok kecil maupun kelompok besar.
- Bersih, nyaman, aman dan memiliki akses yang mudah dijangkau oleh anak yang berkebutuhan khusus.
- Ruangan mudah untuk dipantau secara keseluruhan.
- Sebaiknya ruangan bermain balok dan bermain peran diletakkan saling berdekatan serta ruangan seni dan ruangan permainan alam juga diletakkan berdekatan.
- Buku diletakkan pada setiap ruangan yang mudah dijangkau oleh anak-anak.
- Ruangan musik dan gerak lagu di letakkan sebelum masuk ruangan kelas.
- Setiap ruangan disusun secara fleksibel dan mudah untuk diubah sesuai dengan kebutuhan anak.
- Ruangan, sirkulasi udara, sanitasi, lantai dan karpet harus bersih serta bebas dari kotoran, kutu dan debu.
- Fasilitas meja, kursi maupun peralatan bermain lainnya harus menggunakan cat yang tidak mudah luntur.
- Menggunakan lantai yang berbahan tidak licin serta mudah di bersihkan
- Stop kontak diletakkan di tempat yang tidak dijangkau anak-anak.
- Gagang pintu hendaknya di desain khusus agar mudah dijangkau anak-anak.
- Hiasan dinding sebaiknya menggunakan warna natural dan dibuat tidak permanen.
- Lingkungan harslah bebas asap, debu, pestisida serta bahan berbahaya lainnya.
Lingkungan belajar eksternal (Outdoor)
Lingkungan belajar eksternal merupakan sebuah program pegembangan belajar anak yang berada pada luar ruangan. Desain lingkungan belajar eksternal ini merupakan sebuah cara yang digunakan oleh guru untuk mendukung kegiatan anak yang meliputi pengetahuan alam, eksplorasi serta interpretasi yang mendukung perkembangan anak dengan menggunakan semua indera mereka dengan aman.
Untuk menciptakan lingkungan belajar eksternal ada beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya:
- Luas area bermain anak yakni 7 meter.
- Tidak ada binatng yang menyengat pada lingkungan tersebut.
- Apabila tidak digunakan bak pasir hendaknya di tutup dan pastikan dalam kondisi kering agar binatang kecil tidak berkembang biak di tempat tersebut.
- Area kamar mandi hendaknya menggunakan lantai yang tidak licin dan di letakkan di luar ruangan yang dekat dengan sumber air.
Permainan yang berada di luar ruangan harus memperhatikan berbagai ketentuan berikut:
- Terhindar dari bahan berbahaya.
- Sarana dan prasarana haruslah cukup luas agar anak dapat bebas bergerak.
- Tinggi permainan tidak lebih dari 1.5 meter serta tingkat kemiringannya maksimal 40 derajat.
- Menggunakan dasar seluncuran yang lembut.
- Alat bermain hendaknya menggunakan bahan yang kokoh.
- Alat bermain hendaknya dikontrol secara rutin dan aman.
Jenis permainan yang dapat diterapkan di luar kelas
Jenis permainan yang dapat diterapkan di luar kelas diharapkan merupakan jenis permainan yang menantang bagi anak karena permainan ini difungsikan untuk mendukung anak bereksplorasi serta mengembangkan motorik anak secara keseluruhan. Menurut johson, Christie dan Yawkey (1992) pengelolaan lingkungan belajar PAUD ada 4 macam yakni:
- Permainan fungsional
Permainan fungsional merupakan permainan yang berfungsi untuk melatih motorik kasar anak.
2. Permainan konstruktif
Permainan konstruktif merupakan jenis permainan yang menggunakan media cat atau pasir sehingga menciptakan sebuah karya seni
3. Permainan drama
Permainan drama merupakan jenis permainan seni untuk melatih dan mencari bakat anak.
4. Permainan kelompok
Permainan kelompok merupakan jenis permainan yang memiliki aturan khusus dan melibatkan lebih dari satu orang anak.
Kegiatan belajar mengajar pada PAUD hendaknya memadukan antara desain lingkungan belajar internal dan eksternal. Sehingga dalam hal ini peran guru adalah memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar yang berkualitas dan bermakna untuk mendukung perkembangan anak secara optimal.
Jadilah bagian dari anggota e-Guru.id dan tingkatkan kompetensi Anda sebagai pendidik. Caranya, klik pada link INI atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
Penulis : Erlin Yuliana