Henny Suci Herawati: Guru dan Ibu yang Inspiratif

- Editor

Senin, 14 November 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Henny Suci Herawati adalah adalah seorang guru, ibu rumah tangga, sekaligus sebagai pengawas madrasah di daerah Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. 

Sebagai seorang ibu, ia sudah berhasil mengantarkan anak-anaknya mencapai puncak tangga kesuksesan; sebagai guru, perempuan kelahiran 1969 tersebut saat ini sudah berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS); dan sebagai pengawas sekolah, ia menginspirasi para guru di sekitarnya di bidang literasi. 

Di dalam keluarganya, Henny Suci Herawati merupakan anak perempuan satu-satunya. Hal itu membuatnya tumbuh menjadi anak perempuan yang sedikit tomboy. Permainan anak laki-laki seperti layangan, karate, dan bermain kelereng ia lakukan. Dan sejak kecil sudah menyukai musik sampai belajar pun harus pakai musik. Oleh sebab itu, saat lulus Sipenmaru (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru), ia mendapatkan hadiah Walkman (alat pemutar musik portable) dari orang tuanya agar lebih semangat belajar. 

Ketika masih kecil, guru yang saat ini akrab disapa Bu Henny tersebut sebenarnya tidak punya cita-cita jadi pendidik. Dulu, ia ingin menjadi Polwan mengingat ayahnya adalah seorang Polisi, kakeknya seorang TNI AD, sampai pamannya pun juga Polisi. 

“Akan tetapi, karena situasi dan kondisi yang terjadi waktu itu, Bapak saya menganggap lebih baik menjadi guru karena saya perempuan. Kata Bapak, menjadi guru lebih baik untuk saya, karena nantinya akan lebih banyak ada di rumah. Maka, saya memilih kuliah di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) sesuai keinginan Bapak,” ungkap guru yang memiliki hobi menulis tersebut. 

Henny Suci Herawati kemudian memang lulus sebagai Sarjana Pendidikan Fisika yang kemudian membawanya menjadi guru. 

Tapi ternyata menjadi seorang guru bukan perkara mudah. Ketika nyaris putus asa, ia sempat berpikir untuk menjadi TKW (Tenaga Kerja Wanita) di luar negeri. Akhirnya pada tahun 2004 terdapat pengumuman pembukaan seleksi PNS yang sudah ditunggu-tunggu sejak lama. 

“Dengan penuh semangat, saya menyiapkan berkas yang dibutuhkan sesuai dengan kualifikasi pendidikan, maka saya mengambil formasi guru IPA di MTs. Sebenarnya saat itu saya mengikuti tes di dua tempat. Satu di Depdiknas mengambil formasi guru Fisika STM/SMK dan satu lagi di Departemen Agama. Alhamdulillah, saya dinyatakan lulus sebagai guru Fisika MTs dan tentu saja saya tidak melanjutkan keinginan untuk menjadi TKW,” paparnya. 

Setelah itu, profesi sebagai guru ia jalani dengan penuh semangat sebagai bentuk syukur. Ia bertekad ingin menjadi guru yang dapat memposisikan diri sebagai teman, orang tua, dan saudara untuk anak didiknya. Sehingga siswa dapat menyampaikan masalah yang dihadapi supaya tidak terjerumus perbuatan yang tercela. 

Menurutnya, seorang guru harus selalu sabar menghadapi tingkah anak-anak yang bermacam-macam. Ketika ada siswa yang mogok tidak sekolah, maka sebagai guru sudah seharusnya dapat memotivasi supaya siswa tersebut mau sekolah lagi. 

“Setiap hari, ketika tidak ada jam mengajar, saya selalu mendatangi siswa yang mogok sekolah,” katanya. 

“Ketika siswa dianggap oleh guru yang lain sebagai siswa yang selalu membuat onar, gaduh, dan selalu membuat keributan di kelas, saya mengajak mereka untuk ngobrol. Saya tanyakan apa yang diinginkan anak-anak.” 

Kedekatan Bu Henny dengan anak-anak mampu menampung berbagai aspirasi dari siswa. Sehingga ia memiliki peran penting ketika berdiri “Rotasi Band” untuk anak-anak yang memiliki bakat di bidang musik; dan munculnya bermacam-macam kegiatan ekstrakurikuler yang belum ada di sekolah. 

Tahun 2016, Henny Suci Herawati mulai tercatat sebagai pengawas madrasah. Dengan jabatannya tersebut, ia aktif menggerakan IGMPL (Ikatan Guru Madrasah Penggiat Literasi). Melalui gerakan tersebut, terdapat karya tulis yang telah dihasilkan di antaranya adalah buku “Revitalisasi Budaya Literasi” dan meluncurkan Pojok Literasi Kantor Kementerian Agama Kabupaten Nganjuk dengan menyumbang 82 judul buku. 

Bu Henny sebagai Penulis Tesis Terbaik di IAIN Kediri 2019,  tidak kurang dari 14 buku antologi telah ia hasilkan. Misalnya ia turut andil dalam penerbitan buku Pendidikan dan Pandemi dan Meniti Jalan Menjadi Guru. 

Meskipun sudah memiliki segudang pencapaian, namun guru kelahiran di Pamekasan ini tidak berhenti belajar. Ia tetap semangat mengasah potensi diri sehingga pernah tergabung sebagai member e-Guru.id sejak tahun 2020. Di platform tersebut, ia dapat mengikuti pelatihan online setiap bulan secara gratis. Sehingga banyak manfaat yang bisa didapatkan. 

“Semakin menambah pengetahuan dan keterampilan yang menunjang tugas dalam kepengawasan sehingga dapat berbagi dengan guru di madrasah binaan yang pada akhirnya kompetensi semakin meningkat,” komentarnya terkait pengalaman mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh e-Guru.id. 

 

Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!

Editor: Moh. Haris Suhud

Berita Terkait

Di Tengah Peperangan, Begini Cara Guru Palestina Tetap Mengajar Anak-anak Gaza
Berpuluh Tahun Mengajar, Damin Dikenang sebagai Pahlawan yang Tinggalkan Jejak di Hati Masyarakat
Mengesankan, Guru Asal Wonogiri Fasih Bahasa Inggris hingga Viral Karena Konten Uniknya
Kisah Kepala Sekolah Muda Asal Semarang Memik Nor Fadilah: Tumbuhkan Kepemimpinan Melalui Kedekatan dengan Siswa
Perjuangan Ana Rahmawati, Guru Asal Pati yang Mengajar Penuh Dedikasi Sembari Menanti Keputusan Penempatan ASN
Merayakan Hari Raya Idul Fitri dengan Sederhana
Supar: Anak Perbatasan yang Sukses Wujudkan Impian Jadi Guru
Perjalanan Umroh yang Penuh Magis 
Berita ini 18 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 13 Maret 2024 - 11:34 WIB

Di Tengah Peperangan, Begini Cara Guru Palestina Tetap Mengajar Anak-anak Gaza

Minggu, 20 Agustus 2023 - 21:20 WIB

Berpuluh Tahun Mengajar, Damin Dikenang sebagai Pahlawan yang Tinggalkan Jejak di Hati Masyarakat

Minggu, 2 Juli 2023 - 22:08 WIB

Mengesankan, Guru Asal Wonogiri Fasih Bahasa Inggris hingga Viral Karena Konten Uniknya

Selasa, 6 Juni 2023 - 19:26 WIB

Kisah Kepala Sekolah Muda Asal Semarang Memik Nor Fadilah: Tumbuhkan Kepemimpinan Melalui Kedekatan dengan Siswa

Senin, 5 Juni 2023 - 19:30 WIB

Perjuangan Ana Rahmawati, Guru Asal Pati yang Mengajar Penuh Dedikasi Sembari Menanti Keputusan Penempatan ASN

Sabtu, 22 April 2023 - 18:53 WIB

Merayakan Hari Raya Idul Fitri dengan Sederhana

Jumat, 21 April 2023 - 14:05 WIB

Supar: Anak Perbatasan yang Sukses Wujudkan Impian Jadi Guru

Jumat, 21 April 2023 - 13:40 WIB

Perjalanan Umroh yang Penuh Magis 

Berita Terbaru