4 agenda pendidikan – salah satu aspek penting dalam kehidupan bernegara yaitu aspek pendidikan. Tidak terkecuali dalam G20 tahun 2022 ini, dimana Indonesia memegang presidensi G20 dengan tema “Recover Together, Recover Stronger”.
Tema tersebut menggambar keinginan negara Indonesia untuk bekerjasama dan saling memberikan dukungan satu sama lain untuk pulih dan tumbuh bersama secara kuat dan terus berkelanjutan.
Tema tersebut kemudian diturunkan dalam lima pilar presidensi G20 Indonesia 2022, 5 pilar tersebut yaitu memperkuat lingkungan kemitraan, mendorong produktivitas, meningkatkan ketahanan dan stabilitas, memastikan pertumbuhan berkelanjutan dan inklusif, serta kepemimpinan kolektif global yang kuat.
G20 sendiri merupakan forum kerjasama dalam bidang ekonomi yang melibatkan 19 negara ditambah Uni Eropa. Sejarah G20 ini merupakan sebuah forum pertemuan antara Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Central yang sejak tahun 2008 mulai merambah ke topik pembangunan.
G20 telah membantu mengatasi permasalahan ekonomi di tahun 2008, yaitu krisis keuangan global melalui dorongannya dalam reformasi penting dalam bidang finansial.
Beberapa negara yang menjadi bagian dari G20 ini yaitu Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa.
Ke-20 anggota tersebut berupaya untuk mengatasi permasalahan ekonomi dan keuangan global.
Topik pembangunan yang turut diperhatikan dalam G20 ini tidak hanya berkaitan dengan pembangunan yang bersifat material, namun juga pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM).
Salah satu wujud pembanguan SDM yang diagendakan dalam G20 tahun 2022 ini disampaikan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) terkait prioritas pendidikan.
Pelaksanaan agenda prioritas pendidikan ini nantinya akan dilakukan oleh Kelompok Kerja Pendidikan G20 yang diketuai oleh Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek yaitu Dr. Iwan Syahril, Ph.D.
Terdapat empat agenda prioritas pendidikan yang diangkat Indonesia dalam G20 EdWG (Education Working Group) atau Kelompok Kerja Pendidikan G20, yaitu :
1. Solidarity and Partnership (Solidaritas dan Kemitraan)
Permasalahan pendidikan global menjadi PR tersendiri yang perlu dicari pemecahan permasalahannya. Adapun pengentasan permasalahan tersebut tidak dapat dilakukan tanpa adanya kerjasama dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menjaga solidaritas dan kerjasama dari berbagai pihak dan berbagai negara.
Aspek pendidikan tidak dapat berdiri sendiri, terdapat banyak faktor lain yang turut mempengaruhi perkembangan pendidikan, faktor ekonomi salah satunya.
Dibutuhkannya kerjasama yang solid antara bidang pendidikan dan pemenuhan kebutuhan ekonomi bagi penduduk di sebuah negara.
Sebagaimana kebutuhan primer atau kebutuhan dasar seperti makan, pakaian, dan tempat tinggal harus terpenuhi terlebih dahulu. Seiring dengan pemenuhan kebutuhan dasar, fasilitas pendidikan turut menjadi aspek yang diperhatikan dan tidak dapat terlepas dari faktor ekonomi.
Namun selain bidang ekonomi, pelaksanaan pendidikan yang berkualitas juga memerlukan kerjasama dari berbagai bidang lain.
Salah satu konsep dari Indonesia yang coba ditawarkan oleh Kemendikbudristek yaitu konsep gotong royong. Harapannya melalui kesadaran akan pentingnya kerjasama dan gotong royong ini akan meringankan beban dalam pengentasan permasalahan pendidikan di dunia.
2. Universal Quality Education (Kualitas Pendidikan Menyeluruh)
Selain pemerataan pendidikan secara kuantitas, pendidikan yang efektif juga perlu didukung oleh kualitas pendidikan yang memadai pula.
Pendidikan yang berkualitas membutuhkan banyak aspek yang harus dipenuhi, mulai dari kurikulum, sarana prasarana, hingga kualitas pendidik perlu diperhatikan. Kualitas pendidikan diagendakan menjadi salah satu prioritas yang menyeluruh.
Salah satu tolak ukur pendidikan yang menyeluruh yaitu terkait dengan pemerataan pendidikan. Pemerataan pendidikan memang telah menjadi fokus sejak lama dalam dunia pendidikan, khususnya di daerah-daerah terpencil yang masih jauh dari jangkauan teknologi.
Pemerintah telah mengusahakan berbagai macam cara untuk melakukan pemerataan pendidikan, namun sampai sekarang hal tersebut masih perlu pengembangan lebih jauh.
Berbagai macam kendala dalam dunia pendidikan saling berkaitan dengan berbagai bidang lain, baik infrastruktur yang berkaitan dengan akses fisik hingga bidang ekonomi dan sosial budaya.
Sehingga perjalanan dalam upaya untuk menciptakan pendidikan berkualitas yang menyeluruh masih membutuhkan waktu yang cukup panjang.
Adapun cakupan kualitas pendidikan ini tidak hanya pada aspek tersebut di atas, namun juga kualitas tersebut harus dijaga di setiap jenjang pendidikan baik pada negara maju maupun berkembang.
3. Digital Technologies in Education (Teknologi Digital dalam Pendidikan)
Tidak dapat dipungkiri, kemajuan teknologi di era industri 4.0 ini telah meningkat sangat pesat dan menjadi salah satu hal yang sangat krusial.
Selain sebagai komunikasi, teknologi seolah telah menjadi kebutuhan dalam aspek pendidikan, khususnya di era pandemi ini yang menuntut pendidikan jarak jauh sebagai upaya mengurangi penyebaran virus.
Pelaksanaan pendidikan jarak jauh pun mulai menciptakan berbagai macam pilihan fitur pembelajaran di dalamnya, mulai dari video pembelajaran, aplikasi penugasan, website pendidikan, hingga ruang kelas maya. Bahkan beberapa produk pendidikan juga melibatkan peran dari teknologi digital.
Sayangnya belum semua daerah telah terjangkau oleh akses teknologi digital dan internet yang menjadi salah satu PR penting dalam pemerataan pendidikan.
Selain itu, kondisi sosial dan ekonomi juga turut berperan dalam pelaksanaan teknologi digital dalam dunia pendidikan ini. Pasalnya bagi keluarga masih membutuhkan biaya tambahan untuk kebutuhan pokok sehingga kesulitan memberikan fasilitas teknologi yang memadai.
4. The Future of Work Post Covid-19 (Masa Depan Dunia Kerja Pasca Covid-19)
Produk dari pendidikan yang berkualitas salah satunya adalah sumber daya manusia yang siap untuk menghadapi persaingan dunia kerja di kancah global.
Sumber daya manusia yang berkualitas nantinya akan menjadi sumber terciptanya profesional di dunia kerja. Dimana persaingan di dunia kerja juga makin ketat, persaingan tidak hanya bersifat lokal namun sudah memasuki ranah internasional.
Keberadaan pandemi selama kurang lebih 2 tahun ini cukup mempengaruhi keberlangsungan dunia kerja. Diawali dengan banyaknya karyawan yang dirumahkan, perusahaan yang mengalami kebangkrutan, modifikasi budaya kerja menjadi online, dan berbagai permasalahan lain.
Hingga sekarang, dunia kerja khususnya perusahaan swasta sedang berjuang untuk merangkak maju ke depan demi keberlangsungan berdirinya perusahaan.
Meskipun pandemi belum sepenuhnya usai, namun sudah banyak perusahaan yang aktif mempekerjakan karyawan secara offline hingga perekrutan karyawan baru.
Setelah banyaknya karyawan yang dirumahkan ditambah dengan lulusan-lulusan baru yang mencari pekerjaan, persaingan di dalam mencari pekerjaan di era pasca pandemi ini menjadi semakin sengit. Bersamaan dengan hal tersebut, banyak perusahaan yang juga bersaing untuk menciptakan produk-produk yang terbaik.
Oleh karena itu, salah satu agenda prioritas pendidikan G20 yaitu masa depan dunia kerja pasca pandemi, yang didalamnya termasuk hasil cetakan pendidikan yaitu sumber daya manusia yang berkualitas.
Empat agenda pendidikan Indonesia dalam masa presesidensi G20 2022 diharapkan dapat mendukung perkembangan kemajuan pendidikan dalam kancah global.
Guna mendukung perkembangan kemajuan pendidikan global, pendidik dapat menamba literasi, wawasan, dan kompetensi pada BIMTEK bersertifikat 35 JP “Kupas Tuntas Mudahnya Publikasi Ilmiah untuk Naik Pangkat”. DAFTAR SEKARANG!