Dampak Pembelajaran Daring bagi Dunia Pendidikan

- Editor

Jumat, 30 April 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pandemi Covid-19 berdampak pada perubahan aktivitas belajar-mengajar. Hal tersebut terjadi sejak pertengahan Maret 2020 kemarin sampai sekarang ini. Untuk mengatasi tersendatnya aktifitas belajar mengajar, para guru terpaksa melakukan praktik  pembelajaran daring.

Sistem pembelajaran daring ini merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung. Oleh sebab itu, para guru dituntut untuk bisa memanfaatkan teknologi. Pasalnya, sehebat apapun rencana pembelajaran yang dibuat pada saat pandemi ini, jika siswa tidak tertarik, maka sulit bagi  guru untuk menjalankan proses belajar–mengajar.

Pembelajaran daring umumnya dilakukan secara online menggunakan aplikasi pembelajaran maupun jejaring sosial.  

Penerapan pembelajaran daring menuntut kesiapan berbagai pihak. Guru, siswa, dan seluruh pihak yang terlibat harus bijaksana dalam menyikapi sistem pembelajaran daring yang sedang berlangsung di tengah pandemi agar pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan lancar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Tidak ada lagi aktifitas belajar mengajar di ruang-ruang  kelas. Di sisi lain, pemerintah juga membatasi ruang gerak para guru dan siswa. Perubahan ini sangat jelas dirasakan oleh semua kalangan.

Dampak positif dan negatif dirasakan oleh semua pihak yang berkecimpung di dalam dunia pendidikan. Adapun dampak positifnya adalah memicu percepatan transformasi pendidikan, banyak muncul aplikasi pembelajaran online, jumlah kursus online gratis meningkat, munculnya kreativitas tanpa batas, kolaborasi orang tua dan guru semakin mantap, adanya penerapan ilmu dalam keluarga, guru menjadi akrab dengan teknologi, internet bisa sumber informasi yang positif, dan siswa dapat diawasi oleh orang tua secara langsung.

Selain dampak positif, ada juga dampak negatifnya  yang dirasakan oleh kalangan pendidikan yaitu ancaman putus sekolah bagi anak didik, persepsi orang tua tentang peranan sekolah, tekanan psikososial, adanya potensi kekerasan dalam rumah tangga, dan potensi meningkatnya kasus perkawinan atau pernikahan pada anak.

Dampak negatif lain dari pembelajaran daring adalah menurunnya minat belajar anak, materi yang didapat hanya sedikit, adanya akses informasi yang sulit bagi pelajar luar daerah karena terkendala sinyal, kurang efektifnya program pemerintah mengenai tayangan belajar dari rumah, tugas pendidik menjadi lebih berat, orang tua banyak yang tidak bisa mengajarkan anak.

Bagi orang tua atau wali murid, kebijakan sistem daring memang merupakan hal yang baru. Hal tersebut membuat para orang tua kesulitan  memenuhi alat penunjang maupun materi ketika anak membutuhkannya. Pembelajaran daring pasti membutuhkan kuota internet. Penyediaan kuota internet ini yang sering menjadi kendala bagi orang tua. Tidak semua orang tua mampu membeli kuota internet tersebut. Apalagi jika  perekonomian keluarga yang tidak  menentu di masa pandemi ini.

Dari semua dampak yang terjadi, baik positif maupun negatif harus ada solusi sehingga pembelajaran tetap terlaksana dengan baik. Ada beberapa langkah yang ditempuh dalam sistem pembelajaran daring. semua guru harus bisa mengajar menggunakan teknologi, semua siswa juga harus bisa menerima pelajaran menggunakan teknologi.

Penggunaan teknologi baik oleh guru maupun murid tidak boleh asal-asalan. Pola pembelajaran daring harus disadari menjadi bagian dari semua pembelajaran. Guru harus punya perlengkapan pembelajaran online, akses internet harus bisa menjangkau semua kalangan .Selain itu, seharusnya setiap orang juga mampu memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran.

Sistem pembelajaran daring memang menuai pro dan kontra  dari masyarakat luas. Kekurangan dan kelebihan akan selalu tampak dalam kebijakan baru ini.

Namun demikian, pada dasarnya guru harus tetap hadir untuk mendidik moral, etika, integritas dan karakter siswa. Jangan sampai hilangnya nilai-nilai  pendidikan karakter juga menjadi bagian dari new normal. Sehingga kita tidak merasakan keanehan karena melihat generasi muda yang kehilangan karakter positif karena pendidikan yang didominasi pembelajaran daring.

Ditulis oleh: Maria Theresia Pora, S.Ag, Guru di SMK Yos Sudarso Ende

Berita Terkait

Memaksimalkan ChatGPT untuk Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka
Dampak Positif Kecerdasan Buatan untuk Pendidikan di Indonesia 
Menggali Potensi Kecerdasan Buatan dan Etika Penerapannya di Dunia Pendidikan
Kecerdasan Buatan yang Mengguncang Dunia Pendidikan
Geogebra Media Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan
Apakah  Sosok Guru Akan Tergantikan oleh Teknologi AI? 
Kehadiran ChatGPT dalam Dunia Pendidikan, Bagai  Pedang Bermata Dua
Keajaiban Kecerdasan Buatan (AI) yang Mampu Merevolusi Dunia Pendidikan
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 20 Februari 2024 - 10:35 WIB

Memaksimalkan ChatGPT untuk Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka

Senin, 19 Februari 2024 - 15:20 WIB

Dampak Positif Kecerdasan Buatan untuk Pendidikan di Indonesia 

Jumat, 16 Februari 2024 - 09:32 WIB

Menggali Potensi Kecerdasan Buatan dan Etika Penerapannya di Dunia Pendidikan

Selasa, 13 Februari 2024 - 10:50 WIB

Kecerdasan Buatan yang Mengguncang Dunia Pendidikan

Selasa, 6 Februari 2024 - 10:35 WIB

Geogebra Media Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan

Senin, 5 Februari 2024 - 10:27 WIB

Apakah  Sosok Guru Akan Tergantikan oleh Teknologi AI? 

Sabtu, 3 Februari 2024 - 15:55 WIB

Kehadiran ChatGPT dalam Dunia Pendidikan, Bagai  Pedang Bermata Dua

Sabtu, 3 Februari 2024 - 15:20 WIB

Keajaiban Kecerdasan Buatan (AI) yang Mampu Merevolusi Dunia Pendidikan

Berita Terbaru