Dalam grand design pembelajaran abad 21 siswa atau peserta didik dituntut untuk memiliki dan menguasai beberapa skill sebagai bekal di masa depan. Untuk membantu peserta didik dalam menguasai skill tersebut, Kemendikbud Ristek mengupayakan penguatan pendidikan karakter di sekolah. Penguatan pendidikan karakter tersebut merupakan bentuk implementasi dari amanat nawacita.
Adanya upaya penguatan ini diharapkan dapat menumbuhkan karakter siswa sesuai dengan empat kompetensi pembelajaran abad 21 atau yang biasa disebut sebagai 4C. Adapun kompetensi 4C tersebut meliputi Critical Thinking, Communication, Collaboration, dan Creativity. Keempat kompetensi tersebut menjadi skill yang harus dimiliki peserta didik di abad 21 ini.
Secara keseluruhan kompetensi 4C dalam pembelajaran abad 21 sangat berhubungan dengan keterlibatan kemampuan sosial dan personal peserta didik.
Munculnya kompetensi 4C sebagai bagian dari skill yang harus dimiliki peserta didik di abad 21 menjadi bukti bahwa pendidikan dan pembelajaran telah mengalami perkembangan. Hal itu juga menjadi penegas bahwa kemampuan kognitif bukanlah satu – satunya orientasi dari pendidikan dan pembelajaran. Keterampilan yang termuat di dalam kompetensi 4C juga menjadi bagian penting dalam pembelajaran.
Yuk ikut pelatihan bersertifikat 32JP dengan judul “Penguatan Keterampilan 4C (Critical Thingking, Creativity, Collaboration & Communication) Dalam Pembelajaran Abad 21” Diklat akan diadakan 14- 23 Desember 2022 dengan instruktur yang luar biasa. Selain itu setiap peserta mendapatkan fasilitas lengkap seperti materi pelatihan, e-sertifikat 32JP, full suport dari tim instruktur dan laporan pengembangan diri. Daftar Sekarang di link berikut https://online.e-guru.id/aff/40180/2200/checkout dan dapatkan seminar gratis serta bonus lainnya.
Apa Itu Creativity ?
Salah satu dari kompetensi 4C yang harus dikuasai oleh peserta didik adalah creativity. Creativity atau kreatifitas tidak hanya diasosiasikan sebagai kemampuan peserta didik dalam memvisualisasikan apa yang mereka lihat atau kepandaian dalam menggambar dan menulis saja, melainkan juga beberapa proses kreatif dalam menciptakan solusi atas sebuah permasalahan yang dihadapi.
Dengan kata lain creativity dapat diartikan sebagai kemampuan mengembangkan, melaksanakan, dan menyampaikan ide, gagasan, atau konsep baru kepada orang lain. Kemampuan ini sangat penting terutama dalam menciptakan solusi atas problematika yang dihadapi baik melalui proses penggabungan maupun eliminasi ide. Itulah sebabnya peserta didik harus didorong untuk bersikap terbuka dan responsif terhadap berbagai perspektif baru dan berbeda.
Menurut pembelajaran abad 21 (P21) kemampuan creativity mencakup beberapa hal antara lain kemampuan dalam menciptakan ide baru, meningkatkan dan memaksimalkan upaya kreatif melalui perluasan konsep dasar, mengembangkan dan menyampaikan ide baru kepada orang lain dengan efektif, dan mengaplikasikan ide kreatif sebagai kontribusi nyata dalam kehidupan.
Dalam melakukan internalisasi kompetensi creativity pada pembelajaran abad 21, peserta didik perlu dipicu untuk berpikir diluar kebiasaannya dan melibatkan cara dan pola berpikir yang baru. Selain itu juga memberikan kesempatan bagi mereka untuk lebih berani dalam menyampaikan hasil pemikirannya baik berupa ide, gagasan, maupun konsep. Hal tersebut dilakukan agar peserta didik mampu memecahkan permasalahan secara mandiri melalui pemikiran kreatif yang dimiliki.
Berpikir kreatif sangat memungkinkan menjadi keterampilan bawaan sejak lahir. Namun kemampuan tersebut juga bisa didapatkan dengan latihan. Misalnya memberikan peserta didik tantangan atau permasalahan yang menuntut mereka untuk menemukan solusi baru baik berupa ide, gagasan, atau konsep dalam memecahkan masalah. Bahkan hasil berpikir kreatif juga dapat berupa karya.
Dalam menanamkan keterampilan creativity, guru atau pendidik memiliki peran yang sangat penting, terutama saat berada di kelas. Peran tersebut tidak hanya berupa menjelaskan materi saja, melainkan juga sikap kreatif saat mengajar di kelas. Hal ini agar peserta didik dapat terpicu dengan sikap kreatif guru untuk tidak stagnan pada satu gagasan. Guru yang bersikap kreatif tentu dapat menjadi contoh bagi peserta didiknya. Saat peserta didik mulai terbiasa berlatih berpikir dan bersikap kreatif, nantinya mereka akan mampu menciptakan inovasi – inovasi baru.
Dalam pembelajaran di abad 21 yang berkaitan dengan kreativitas, peserta didik cenderung dididik untuk mampu bertahan dengan hasil berpikir kreatifnya sehingga nantinya mereka tetap bisa produktif dan tidak tergantikan oleh mesin yang canggih. Sebaliknya, dengan kreativitas yang dimiliki, peserta didik mampu mengendalikan teknologi dan dapat menciptakan peluang kerja.
Halaman Selanjutnya
Contoh Penguatan Creativity dalam Pembelajaran
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya