Contoh Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di Berbagai Satuan Pendidikan

- Editor

Jumat, 9 Agustus 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Siswa SMKN 1 Blitar sedang melaksanakan kegiatan Projek Penguratan Profil Pelajar Pancasila (P5)

Siswa SMKN 1 Blitar sedang melaksanakan kegiatan Projek Penguratan Profil Pelajar Pancasila (P5)

Beberapa kisah contoh pelaksanaan projek penguatan profil pelajar pancasila (P5) berikut ini diperoleh dari Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Edisi Revisi 2024.

Sehingga beberapa contoh tersebut dapat menjadi gambaran bagi Anda satuan pendidikan yang baru menerapkan Kurikulum merdeka dan baru akan melaksanakan P5 di semester ini.

Gambaran Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Ningsih, peserta didik, Sumbawa Barat 

Ningsih seorang peserta didik SMP. Ningsih tinggal di desa Nelayan Gurita. Di sekolah,  guru Ningsih merancang projek penguatan profil pelajar Pancasila bertopik “Detektif  Gurita“ untuk tema Gaya Hidup Berkelanjutan. 

Ningsih mengeksplorasi segala hal  tentang dunia gurita, mulai dari karakteristik dan cara hidup gurita, hingga bagaimana  gurita mempengaruhi kesejahteraan masyarakat desanya. Sewaktu menyelidiki, Ningsih  dan teman-teman baru tahu bahwa gurita yang tidak laku biasanya hanya dibuang ke  laut. 

Dengan bimbingan guru, Ningsih dan teman sekelasnya bersama-sama   mengembangkan kreasi pangan olahan gurita untuk memanfaatkan gurita yang tidak  laku. Ningsih sangat senang karena ia dan teman-teman berkesempatan mengasah  ‘dimensi Kreatif dan Gotong Royong’ di rangkaian kegiatan ini.

 

Pak Aso, pendidik, Bandung 

Pak Aso seorang guru SLB. Pak Aso mengamati kebiasaan peserta didiknya  yang suka minum teh manis. Pak Aso kemudian merancang projek penguatan  profil pelajar Pancasila bertema Kewirausahaan yang menyasar pengembangan  dimensi P5 yaitu ‘dimensi Mandiri’ dan Kreativitas, berjudul “Teh Buatanku”. 

Peserta didik belajar  mengenal alat dan bahan, menentukan takaran gula dan air yang digunakan,  menuangkan air ke dalam gelas, hingga menyajikan teh sendiri. Pak Aso juga  mengajak peserta didik mengeksplorasi beberapa tambahan bahan alam untuk  tehnya seperti daun mint, bunga rosella, bunga telang, sereh, dsb. 

Rangkaian  proses dilakukan melalui pendampingan, pengulangan, dan pembiasaan, baik di  sekolah maupun di rumah. Sebagai kegiatan penutup, peserta didik membuat teh  dengan bahan yang paling disuka, memberi merek, dan menceritakannya. 

Pak  Aso sangat senang, karena peserta didiknya dapat membuat kreasi teh sendiri  pada hari itu. Setelah momen tersebut, beberapa orang tua bercerita pada Pak  Aso bahwa kreasi teh anaknya juga sering dibuat di rumah. 

 

Bu Mondang, kepala satuan pendidikan, Medan 

Bu Mondang sedang prihatin. Baru saja terbetik kabar, di SMA yang dipimpinnya  telah terjadi kasus perundungan pada peserta didik dengan etnis minoritas. Bertekad  menyelesaikan persoalan ini, Bu Mondang berkoordinasi dengan Tim Pelaksana  Projek penguatan profil pelajar Pancasila SMA. 

Mereka sepakat merancang projek  penguatan profil pelajar Pancasila bertema Bhinneka Tunggal Ika yang menyasar  ‘dimensi Berkebinekaan Global’, dengan topik “Sayangi Diri Sayangi Sesama.” 

Para  guru memfasilitasi dialog antar peserta didik. Sekolah juga mengundang narasumber  dari komunitas lintas-etnis untuk berdialog dengan peserta didik. Bermitra dengan  komunitas tersebut, sekolah mengadakan kegiatan live-in (tinggal di rumah warga)  untuk memberi kesempatan peserta didik berinteraksi dengan keluarga yang berbeda  etnis. 

Rangkaian kegiatan ini berhasil menghilangkan ketegangan antar etnis, juga  menumbuhkan empati serta rasa persatuan di sekolah Bu Mondang.

Halaman selanjutnya,

Pak Abdullah, Pengawas, Ternate…

Berita Terkait

Guru SD, SMA, dan SMA/SMK Wajib Tahu! 6 Program Prioritas Kemendikdasmen Tahun 2024
Keterangan Mendikdasmen, Deep Learning Bukan Pengganti Kurikulum Merdeka, Lantas Apa?
Ramai Diperbincangkan Deep Learning, Akan Gantikan Kurikulum Merdeka?
Peran Kepala Sekolah dalam Membangun Budaya Kolaborasi Guru
Contoh Bentuk Kegiatan Kolaborasi Guru dan Siswa yang Dapat Anda Terapkan
Strategi Meningkatkan Kolaborasi Guru di Sekolah sebagai Kunci Sukses Pendidikan
Tantangan Guru dalam Mengelola Kelas dalam Pembelajaran Abad 21
Tips Ampuh Mengatasi Gangguan Kelas dan Jaga Fokus Siswa Tetap Optimal
Berita ini 524 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 16 November 2024 - 11:45 WIB

Guru SD, SMA, dan SMA/SMK Wajib Tahu! 6 Program Prioritas Kemendikdasmen Tahun 2024

Kamis, 14 November 2024 - 10:23 WIB

Keterangan Mendikdasmen, Deep Learning Bukan Pengganti Kurikulum Merdeka, Lantas Apa?

Rabu, 13 November 2024 - 11:51 WIB

Ramai Diperbincangkan Deep Learning, Akan Gantikan Kurikulum Merdeka?

Kamis, 12 September 2024 - 10:58 WIB

Peran Kepala Sekolah dalam Membangun Budaya Kolaborasi Guru

Rabu, 11 September 2024 - 21:34 WIB

Contoh Bentuk Kegiatan Kolaborasi Guru dan Siswa yang Dapat Anda Terapkan

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis