Semenjak pergantian kurikulum, banyak sekali guru yang merasa bingung terkait cara menyusun kisi-kisi soal. Tentunya, hal ini berhubungan dengan fase (kompetensi dasar) yang harus siswa capai. Penyusunan tersebut harus tepat karena menjadi pedoman alat penilaian, mulai dari keseuaian dengan kurikulum, kriteria, indikator, dan lainnya. Dalam hal ini, guru bisa menjadikan silabus sebagai referensi pembuatannya.
Sebagaimana perangkat pembelajaran lainnya, kisi-kisi soal pun memiliki kriteria serta komponen. Inilah yang akan menjadi patokan guru dalam menyusun kisi soal tersebut. Lantas, apa saja kriteria dan komponennya? Bagaimana langkah penyusunannya? Yuk, langsung simak penjelasan berikut!
Yuk ikut pelatihan bersertifikat 32JP dengan judul “Menyusun Dokumen Penilaian Pembelajaran Dengan Praktis” Diklat akan diadakan 11- 25 November 2022 dengan instruktur yang luar biasa. Daftar Sekarang di link berikut https://online.e-guru.id/aff/40180/2151/checkout dan dapatkan seminar gratis serta bonus lainnya.
Mengenal Kriteria dan Komponen Kisi-kisi Soal
Kisi-kisi soal merupakan suatu matriks atau format yang disusun sebagai pedoman pembuatan soal. Di dalamnya terdapat beberapa informasi penting yang akan membantu guru membuat soal dengan baik dan benar. Penyusunan kisi-kisi tentu harus berdasarkan tujuan tes, baik itu dari segi materi, level pemahaman siswa, dan lainnya.
Tujuan dari kisi-kisi soal adalah mengarahkan guru untuk merakit soal yang sistematis dan sesuai dengan tujuan. Dengan begitu, cakupan materi dan tingkat kedalaman soal akan seimbang. Setidaknya, kisi-kisi soal yang baik harus memiliki beberapa syarat di bawah ini, antara lain:
Sesuai dengan kurikulum
Syarat paling utama adalah soal dan kurikulum harus sesuai. Apa yang tertulis dalam soal juga tertulis dalam kurikulum. Dalam artian, materinya tidak menyimpang ketentuan yang ada di kurikulum, tepatnya kompetensi dasar (tujuan pembelajaran dalam kurikulum merdeka). Sehingga, siswa bisa mencapai target pembelajaran dengan baik.
Indikator jelas dan tepat
Indikator merupakan penanda atau patokan apakah siswa sudah lulus standar penilaian, baik dari nilai kognitif, psikomotorik, dan afektif. Dalam menentukannya, guru harus mempertimbangkan kondisi siswa dan tingkat kesulitan fase atau kompetensi dasar. Tujuannya adalah agar capaian indikator tidak terlalu tinggi atau rendah.
Komponennya lengkap
Kisi-kisi soal harus memuat semua komponen wajib. Komponen inilah yang menjadi kerangka kisi-kisi soal. Yang pasti, susunan susunannya harus jelas, rinci, serta mudah dipahami. Lantas, apa saja komponen indikator itu?
Sebelum mempelejari cara menyusun kisi-kisi soal, mari kita urai bersama apa saja komponen kisi soal. Well, secara garis besar, kisi-kisi soal terdiri dari dua komponen, yaitu identitas dan matriks. Masing-masing komponen tersebut masih memiliki beberapa bagian, antara lain:
Komponen identitas
Yang merupakan komponen identitas adalah:
Jenjang pendidikan. Apakah sekolah dasar, menengah pertama, atau menengah ke atas? Pastikan juga untuk menyebutkan nama sekolah.
Jurusan/program studi. Biasanya, ini untuk tingkat menengah ke atas baik SMA, MA, SMK, ataupun MAK.
Mata pelajaran. Hal ini sesuai dengan pelajaran yang guru ampuh selama kegiatan pembelajaran sehari-hari.
Tahun ajaran. Komponen ini pun sangat penting karena bisa menjadi penanda apakah kisi-kisi soal tersebut masih layak dijadikan referensi atau tidak.
Kurikulum yang diterapkan di satuan pendidikan
Alokasi waktu. Pastikan dalam menentukan waktu sudah sesuai dengan tingkat kesulitan setiap soal serta jumlah soal keseluruhan.
Jumlah soal
Bentuk soal. Biasanya, bentuk soal sesuai kesepakan anggota lembaga satuan pendidikan, apakah pilihan ganda, essay, atau dua-duanya.
Komponen matriks
Selanjutnya, yang merupakan komponen matriks adalah:
Kelas
Semester
Materi
Kompetensi dasar. Untuk KD, guru bisa mengambil dalam kurikulum yang digunakan.
Indikator, nomor soal
Halaman Selanjutnya
Cara Menyusun Kisi-Kisi Soal dengan Baik
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya