Bersama Menanggulangi Pandemi demi Perkembangan Pendidikan

- Editor

Rabu, 7 April 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pandemi Covid-19 merupakan musibah yang memilukan. Seluruh penduduk bumi, seluruh segmen kehidupan manusia di bumi terganggu. Pandemi tersebut telah memengaruhi sistem pendidikan di seluruh dunia, yang mengarah ke penutupan sekolah, universitas, dan perguruan tinggi. Setidaknya sekitar 1,7 miliar siswa terkena dampak sebagai respon terhadap pandemi ini.

Penelitian Gewin (2020) menyatakan bahwa banyak universitas di seluruh dunia telah menunda atau membatalkan berbagai kegiatan seperti event kampus, seminar, konferensi, kompetisi olahraga, dan kegiatan lainnya. Universitas tlah bergerak cepat untuk mentransmisikan berbagai program agar pembelajaran tetap berlangsung. Menanggapi hal tersebut UNESCO merekomendasikan penggunaan program pembelajaran jarak jauh (distance learning).

Pendidikan di Indonesia pun menjadi salah satu bidang yang terdampak akibat adanya ini. Dengan adanya pembatasan interaksi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan kebijakan yaitu dengan meliburkan sekolah dan mengganti proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan menggunakan sistem pembelajaran jarak jauh ( PJJ ).

Ada kerugian mendasar bagi murid ketika terjadi penutupan sekolah atau kampus. Banyak ujian yang mestinya dilakukan oleh murid pada kondisi normal, sekarang dengan mendadak ujian dibatalkan ataupun ditunda.

Penilaian internal bagi sekolah barangkali dianggap kurang urgent tetapi bagi keluarga murid, informasi penilaian sangat penting. Ada yang menganggap hilangnya informasi penilaian murid sangatlah berarti bagi keberlangsungan masa depan mereka.

Lulusan universitas ataupun pendidikan menengah yang mencari pekerjaan tahun ini mengalami gangguan yang hebat. Kondisi pasar kerja yang cenderung sulit merupakan kendala bagi lulusan baru.

Dalam penanganan dampak Covid-19 pada dunia  pendidikan,  seluruh stakeholders harus bahu-membahu berbuat. Guru harus melakukan pembelajaran daring seefektif mungkin. Guru tak membebani murid dalam tugas-tugas.

Dalam pembelajaran daring di masa pandemi anak cenderung mudah bosan dan kehilangan semangat belajar. Untuk itu, peran orang tua harus bisa menciptakan suasana nyaman saat anak mengikuti PJJ di rumah. Berikan ruang kepada anak untuk dapat fokus seperti mematikan televisi atau lainnya. Jauhkan segala hal yang dapat mengganggu konsentrasi anak untuk belajar.

Sementara itu, peran masyarakat umum untuk jaga jarak dan tinggal di rumah menjadi penentu keberhasilan dalam mengakhiri Covid-19 di Indonesia. Keberhasilan upaya penanganan Covid-19 sangat tergantung peran masyarakat. Butuh kerja sama semua perangkat RT, RW, Desa, sampai dengan pelaksanaan isolasi mandiri baik perorangan sampai kelompok dan kepatuhan dalam penerapan PSBB.

Kebijakan belajar di rumah pada institusi pendidikan jelas menyebabkan gangguan besar, seperti dalam hal pembelajaran siswa, gangguan dalam penilaian, pembatalan penilaian, peluang mendapatkan pekerjaan, dan lain sebagainya.

Setelah pandemi selesai, recovery untuk pemulihan ini harus dilakukan secara cepat dan tepat dengan pengalokasian anggaran dari pemerintah untuk pendidikan.  Pemangkasan  birokrasi pendidikan harus segera dijalankan untuk menangani dampak Covid-19 ini bagi dunia pendidikan. Kebijakan penting yang harus dilakukan oleh menteri pendidikan adalah  merecovery penilaian untuk pembelajaran, bukan  menghilangkan, disebabkan  pentingnya faktor penilaian bagi siswa.

Kebijakan pemerintah harus mendukung masuknya para lulusan ke pasar kerja untuk menghindari  periode pengangguran yang lebih lama. Kementerian pendidikan harus berkoordinasi dengan menteri terkait agar lapangan kerja padat karya kembali dibuka dan disegarkan.

Penulis: JOBEL J.HAUMAHU,S.Pd, Seorang guru di SMP.NEGERI 2 MANOKWARI

Berita Terkait

Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?
Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar
Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan
Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045
Undang-Undang Perlindungan Anak dan Dilema dalam Pembentukan Karakter Disiplin Peserta Didik
Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak untuk Mensuksekan Kurikulum Merdeka
Penerapan Student Lead Conference untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Peserta Didik
Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal yang Masih Minim
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 4 September 2024 - 10:05 WIB

Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?

Kamis, 15 Agustus 2024 - 23:11 WIB

Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar

Kamis, 15 Agustus 2024 - 22:44 WIB

Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan

Rabu, 14 Agustus 2024 - 14:52 WIB

Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045

Selasa, 13 Agustus 2024 - 21:42 WIB

Undang-Undang Perlindungan Anak dan Dilema dalam Pembentukan Karakter Disiplin Peserta Didik

Berita Terbaru

Kurikulum Pendidikan

Ramai Diperbincangkan Deep Learning, Akan Gantikan Kurikulum Merdeka?

Rabu, 13 Nov 2024 - 11:51 WIB

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis