Media pembelajaran merupakan salah satu perangkat pembelajaran yang dapat mempermudah guru untuk menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik. Dalam menggunakan media pembelajaran, guru harus memilih media pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi yang akan diajarkan kepada peserta didik.
Pengertian Media Pembelajaran
Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari “medium” secara harafiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara dari guru ke penerima pesan (peserta didik). Sedangkan media pembelajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan melalui alat bantu yang sesuai agar dapat mendorong proses belajar peserta didik. Sebagai pembawa pesan, media pembelajaran harus dikuasai dan dipahami oleh guru sebelum diajarkan kepada peserta didik.
Pemilihan media pembelajaran yang tidak tepat dapat berpengaruh pada daya tangkap peserta didik terhadap materi pelajaran yang sedang diajarkan oleh guru.
Untuk memilih media pembelajaran yang sesuai, dibutuhkan strategi pemilihan yang tepat dan cocok oleh guru agar media pembelajaran yang digunakan sesuai dengan materi yang telah dirancang dalam satuan pembelajaran.
Strategi Memilih Media Pembelajaran
Supaya media pembelajaran yang dipilih tepat, guru harus menggunakan strategi dalam memilih media pembelajaran. Menurut Sudjana (1990), terdapat beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan oleh guru dalam memilih media pembelajaran, yaitu:
- Kesesuaian penggunaan media dengan tujuan pembelajaran;
- Kesesuaian terhadap isi materi pelajaran;
- Kemudahan dalam memperoleh media yang akan digunakan untuk mengajar;
- Keterampilan dan penguasaan guru dalam menggunakan media pembelajaran;
- Waktu untuk menggunakan media pembelajaran;
- Sesuai dengan kemampuan berpikir peserta didik.
Sedangkan menurut Heinich (1982) dalam Arsyad (2011) mengajukan model perencanaan penggunaan media pembelajaran yang dikenal dengan istilah ASSURE ( analyze learner characteristics, state ovjective, select or modife media, utilize, require learner response, dan evaluate). Model ini menyarankan enam kegiatan utama dalam perencanaan pembelajaran, yaitu sebagai berikut:
- Menganalisis karakteristik umum kelompok sasaran, apakah mereka termasuk kedalam peserta didik sekolah lanjutan atau perguruan tinggi, anggota organisasi pemuda, perusahaan, jenis kelamin, usia, latar belakang sosial budaya dan ekonomi, serta menganalisis karakteristik khusus yang meliputi ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap awal mereka.
- Merumuskan tujuan pembelajaran, yaitu perilaku atau kemampuan baru apa yang diharapkan akan dimiliki oleh peserta didik setelah kegiatan pembelajaran selesai. Tujuan ini akan mempengaruhi pemilihan media pembelajaran dan urutan penyajian dalam proses pembelajaran.
- Memilih, memodifikasi atau merancang, dan mengembangkan media pembelajaran yang tepat. Jika materi dan media pembelajaran yang digunakan akan mencapai tujuan, maka sebaiknya materi dan media tersebut digunakan untuk menghemat waktu, tenaga dan biaya. Apabila materi dan media yang digunakan tidak sesuai dengan tujuan maka materi dan media yang digunakan dapat dimodifikasi. Apabila tidak memungkinkan untuk dimodifikasi, maka carilah alternatif ketiga yaitu dengan merancang dan mengembangkan materi dan media yang baru.
- Menggunakan materi dan media. Setelah memilih media pembelajaran yang akan digunakan, maka langkah selanjutnya adalah mempersiapkannya dan menghitung berapa banyak waktu yang diperlukan untuk menggunakannya. Guru juga harus memperhatikan sarana dan prasarana yang mendukung penggunaan media pembelajaran.
- Meminta tanggapan peserta didik. Hal ini dimaksudkan agar mereka ikut berpartisipasi dalam memilih media yang akan digunakan selama proses pembelajaran.
- Mengevaluasi proses pembelajaran. Tujuan utama dalam melakukan evaluasi adalah untuk mengetahui tingkat pencapaian peserta didik terhadap tujuan pembelajaran, keefektivan media, serta pendekatan yang dipilih.
Halaman Berikutnya
Sedangkan menurut Arsyad (2011)…
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya