Oleh Danu Sumito, S.Pd.M.A
Guru di SMK Negeri 1 Petarukan
Di dalam kelas, pelajaran matematika biasanya diberikan dengan rumus yang abstrak, tanpa berpikir bagaimana cara mengajarkannya agar mudah dipahami. Hal ini bukan hal yang menyenangkan bagi sebagian pelajar dan dapat memicu perasaan yang sangat negatif terhadap pembelajaran ini. Oleh sebab itu marilah kita sebagai guru, khususnya guru matematika, mengubah pola pembelajaran yang menyenangkan.
Faktanya, pelajaran matematika tidak pernah menjadi pelajaran yang disukai oleh sebagian siswa. Padahal sebenarnya pembelajaran matematika bukan sesuatu yang sulit dipelajari oleh siapa saja. Tapi terkadang sumber daya manusianya, dalam hal ini guru, yang tidak ingin membuat pelajaran matematika itu menyenangkan. Oleh karena itu, saya sebagai guru matematika berusaha keras supaya dalam pembelajaran matematika ini menjadikan pembelajaran yang menyenangkan.
Di antara materi matematika yang diajarkan di sekolah, umumnya berkaitan dengan pecahan, geometri, aljabar, atau matematika dasar. Setiap peserta didik memiliki kelemahan dalam mempelajari materi-materi tersebut. Kenyataannya, hal tersebut memang menjadi salah satu masalah terbesar untuk anak-anak di sekolah, bahkan untuk orang dewasa sekalipun. Bisa dikatakan materi tersebut merupakan pelajaran yang dapat membuat rambut rontok.
Ketika peserta didik duduk di Taman Kanak-kanak (TK), banyak murid-murid yang bersemangat saat mendapatkan pelajaran matematika. Namun di fase berikutnya, misalnya sudah masuk bangku sekolah dasar, biasanya sudah mulai diikuti oleh keluhan atau rintihan penderitaan. Antusiasme dan rasa kegembiraan sudah berbeda untuk belajar matematika. Dan di fase-fase berikutnya bahkan banyak siswa memiliki hambatan mental atau kebencian untuk pelajaran tersebut.
Kantor untuk Standar Pendidikan di Indonesia telah mencari tahu masalah dalam matematika dasar dan menengah di sekolah sekolah di Indonesia; dan mengapa jumlah siswa yang tertarik dengan matematika mulai dari tingkat SD hingga SMK sangat rendah. Bahkan sangat rentan sekali peminatan pembelajaran matematika karena seakan-akan matematika itu adalah momok bagi siswa pada umumnya. Jawabannya adalah karena siswa tidak dapat menerima bantuan matematika dan dukungan yang cukup untuk melanjutkan jika mereka telah tertinggal.
Sebab masalah tersebut, banyak sekolah yang kemudian mendaftarkan siswanya untuk ikut les matematika, tidak memberi cukup waktu untuk mereka berkembang dan meraih nilai tertinggi. Inilah alasan mengapa les privat matematika selalu diminati.
Untuk itu penting bagi para guru yang mengajar di sekolah untuk meringankan hambatan para siswa saat menghadapi pelajaran matematika. Penggunaan berbagai metode pembelajaran yang menyenangkan perlu dicoba untuk membantu mereka belajar. Misalnya dengan belajar sambil bermain. Demikian juga pemilihan sumber belajar yang tepat untuk membantu dalam proses pembelajaran sangat penting.
Sebagai guru untuk mengantar siswa mahir matematika memang cukup sulit tercapai jika dilakukan sendiri. Perlu adanya bimbingan dan juga dorongan dari orang tua. Sebab dukungan orang tua akan berpengaruh terhadap mental anak-anaknya. Di sisi lain, kita sebagai pengajar wajib berusaha lebih baik lagi dalam menghadirkan pembelajaran matematika yang menyenangkan. (*)
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
Editor: Moh. Haris Suhud, S.S.