Anak yang berusia lebih dari usia 7 tahun wajib sekolah. Mereka akan senang punya teman baru. Memiliki banyak teman baru merupakan pengalaman luar biasa bagi anak-anak. Di sekolah, meskipun menjadi siswa baru, mereka bisa merasa senang dan menjelajah setiap sudut ruangan di sekolah. Mereka bisa belajar dan bermain bersama teman-teman, berinteraksi dengan teman teman baru, dan lain sebagainya.
Namun saat pandemi seperti sekarang ini, anak-anak harus belajar di rumah. Ada siswa ajaran baru yang belum pernah sekalipun berkumpul dan bermain bersama teman-teman baru. Mereka hanya belajar di rumah melalui daring atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Bagi siswa sekolah dasar, belajar dengan model pembelajaran jarak jauh akan sangat membosankan. Tidak menyenangkan karena belajarnya dengan cara melihat ponsel atau laptop. Semua itu mungkin tidak menarik karena mereka tidak merasa tertantang.
Sudah lama siswa belajar melalui daring, sudah sekitar satu tahun. Apalagi bagi orang tua. Bisa jadi sangat merepotkan karena harus bersusah payah mengajak anaknya untuk belajar. Dan banyak orang tua mengeluhkan hal ini.
Guru apa lagi. Banyak guru yang merasa sangat tidak puas dengan hasil tugas yang dikerjakan siswa di rumah. Pastinya banyak hal yang dirasa curang dan tidak adil. Karena tidak menutup kemungkinan tugas dikerjakan oleh orang tua. Sehingga guru merasa tidak puas oleh hal itu. Guru juga kurang bisa mengetahui prestasi siswa sesungguhnya.
Dalam hal ini kita tidak bisa langsung menyalahkan salah satu pihak saja. Semua perlu dibenahi agar proses belajar mengajar melalui daring dapat berjalan lancar. Semua punya tanggung jawab bagaimana cara agar siswa termotivasi untuk belajar dari rumah; bagaimana agar orang tua tidak kesulitan mengajak anaknya untuk belajar.
Untuk itu, sebagai guru harus bisa menyajikan pembelajaran yang menarik bagi siswa. Guru perlu memberikan semangat dan terus mengajak siswa untuk belajar walaupun melalui daring. Jangan sampai guru terlalu monoton dalam memberikan tugas saja, tapi juga wajib menampilkan hal-hal yang menarik dan menantang bagi siswa. Banyak cara bisa dilakukan guru seperti menampilkan cerita bergambar atau cuplikan film pendek untuk anak-anak, dan masih banyak lagi.
Sebelum memberikan tugas, siswa perlu diajak bermain dan belajar. Bermain, misalnya bisa dilakukan dengan menampilkan film atau cerita permainan tradisional. Hal ini akan membuat anak merasa tertantang untuk bisa bermain sambil belajar.
Nah, ketika siswa sudah merasa tertantang, barulah siswa diberi tugas untuk diselesaikan. Saat rasa tertantang masih membara di dalam dada siswa, tugas bisa dikerjakan secara mandiri. Siswa mampu mengerjakan sendiri tanpa harus dibantu oleh orang tua.
Dengan demikian belajar dari rumah akan tetap memberikan manfaat ilmu pengetahuan dan pelajaran sosial bagi anak. Belajar dari rumah tidak akan menghalangi siswa untuk mendapatkan ilmu.
Kreativitas guru sangat dalam hal ini sangat diperlukan. Kreativitas guru tersebut akan mampu mengajak siswa belajar dan berkreasi. Dengan cara yang asyik, siswa akan selalu rajin belajar walaupun dari rumah. Sehingga siswa tidak ketinggalan memperoleh ilmu, siswa tetap cerdas, dan terampil.
Ditulis oleh: Sri Wahyuni, S.Pd, Guru di SDN Kalibanteng Kidul 02