Asesmen Kurikulum Merdeka – Kurikulum Merdeka Belajar menjadi salah satu solusi pemulihan pembelajaran untuk pendidikan di Indonesia. Solusi ini diambil sebagai akibat dari kondisi pendidikan di Indonesia yang mengalami ketertinggalan pembelajaran akibat pandemic atau disebut dengan learning loss.
Dalam penerapan Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar ada beberapa prinsip asesmen yang diterapkan. Beberapa prinsip asesmen ini digunakan untuk menunjang pelaksanaan Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar.
Pada dasarnya, prinsip asesmen dan pembelajaran merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Asesmen disebut juga penilaian yang merupakan proses pengolahan dan pengumpulan informasi untuk mengukur pencapaian hasil pembelajaran peserta didik.
Seperti yang dikutip dari laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, terdapat lima prinsip asesmen yang diterapkan dalam Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar. Yuk simak penjelasan 5 prinsip asesmen kurikulum merdeka selengkapnya berikut ini.
Adapun lima prinsip asesmen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Asesmen merupakan bagian terpadu
Asesmen merupakan bagian terpadu yang memiliki maksud yaitu bahwa pembelajaran dan asesmen merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Oleh sebab itu, asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, fasilitasi pembelajaran, serta penyediaan informasi yang holistik sebagai umpan balik.
2. Dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen
Prinsip asesmen yang kedua dalam penerapan Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar adalah dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen.
Namun, terdapat keleluasaan pada segi teknik dan waktu pelaksanaan supaya efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya.
3. Dirancang secara adil, proporsional, valid, serta dapat dipercaya
Asesmen harus dirancang dengan adil, proporsional, valid dan dapat dipercaya (reliable) untuk menjelaskan kemajuan belajar, menentukan keputusan tentang langkah, serta sebagai dasar menyusun program pembelajaran selanjutnya.
4. Laporan bersifat sederhana dan informatif
Prinsip selanjutnya yaitu sebaiknya laporan dari asesmen disajikan secara sederhana dan seinformatif mungkin. Hal ini bertujuan agar peserta didik maupun orang tua siswa dapat memahaminya. Informasi bisa berupa penilaian karakter dan kompetensi yang berhasil dicapai.
Halaman selanjutnya
Halaman : 1 2 Selanjutnya