Pembelajaran Inovatif merupakan suatu konsep yang ramai diperbincangkan oleh para guru. Bukan tidak mungkin konsep ini nantinya akan menjadi idaman, apalagi demi menyongsong tahun ajaran baru yang hampir keseluruhan wilayah akan menerapkan kembali Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Namun sebelum menerapkannya, sangat penting bagi para guru untuk mengenal lebih dalam mengenai varian pembelajaran inovatif.
Dalam pelaksanaannya, pembelajaran inovatif terbagi dari beberapa varian. Sejak awal tercetusnya konsep tersebut sampai sekarang, tentu saja akan ada banyak perkembangan. Salah satunya yakni ragam alias varian konsep tersebut. Hal ini juga tak luput dari kontribusi para pakar pendidikan. Adapun di antaranya sebagai berikut :
1. Group to Group Exchange (Pertukaran Kelompok Belajar)
Varian pertama yakni pertukaran kelompok belajar. Dalam penerapannya, guru perlu untuk menentukan topik yang berisikan beragam ide, konsep maupun pendekatan untuk bisa dijadikan penugasan.
Topik yang diberikan tentu merupakan suatu topik yang bisa memberikan wacana luas sehingga akan terjadi proses pertukaran informasi ataupun pandangan.
Kemudian, guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok dan mendistribusikan tugas. Guru harus memastikan bahwa tugas yang mereka dapatkan berbeda satu sama lain.
Untuk penuntasan tugas, sebaiknya guru memberikan alokasi waktu untuk pengerjaan sekaligus teknik presentasi yang akan dilakukan.
Bila diskusi sudah diselesaikan, maka guru memastikan bahwa setiap kelompok memiliki seorang juru bicara. Mintalah para juru bicara untuk mempresentasikan pada kelompok lain tentang penugasan yang sudah diberikan.
Setelah presentasi sudah dilakukan, manfaatkanlah waktu dan ajaklah peserta didik lainnya untuk bisa saling menawarkan pandangan mereka masing – masing. Dengan demikian, besar harapan peserta didik dapat meningkatkan pemahaman mengenai topik terkait.
2. Penentuan Keputusan (Decision Making)
Sebagaimana yang diketahui bersama, memecahkan masalah merupakan upaya atau kegiatan belajar yang aktif sebab dapat meningkatkan level kemampuan peserta didik untuk berfikir selevel lebih tinggi bahkan bisa mengaktifkan beragam tindakan secara logis serta kreatif dalam pemecahan masalah.
Adapun sintaks pembelajarannya sebagai berikut :
Pertama, guru memberikan informasi berkaitan dengan tujuan dan rumusan masalah yang akan dipecahkan oleh peserta didik.
Kedua, guru membuat beragam pertanyaan untuk diberikan pada peserta didik agar dapat diidentifikasi bersama.
Jangan lupa untuk menanyakan sedetail mungkin teknik penyelesaian masalah baik dari pengungkapan alasan, ulasan tentang menyebab maupun tanggapan mengenai tindakan yang harus dilakukan.
Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 Selanjutnya